Way Kambas Video Trap

Enjoy the Way Kambas National Park endangered mega fauna and other rare wildlife species caught in video. Find mother and baby of Sumatran rhino, challenging young male Sumatran tiger, big family of Sumatran elephant, funny Malayan sun-bear and curious Malayan tapir.

Way Kambas: The Best Asian Night Birding

It was written by Janos Olah & Attila Simay in Birding Asia magazine, on 2007. Not only the great variety of the otherwise scarce and hard to-come-by species is what makes this national park world-famous, but also the relative ease in finding them. No other place in sumatra that has 4 species of Frogmouth.

Saturday, August 9, 2014



Wetlands has important role on ecosystem stability, wildlife diversity, hydrological control and natural resource supply. However, wetlands existence sometimes less considered due to the lack of study and knowledge of their important value. Beside Marine and Coastal Wetlands, Way Kambas National Park also contain of at least 7 inland-wetland types:

  1. Permanent rivers and streams 
  2. Seasonal and irregular rivers and streams 
  3. Riverine floodplains; includes river flats, flooded river basins, seasonally flooded grassland, savanna and palm savanna 
  4. Seasonal freshwater lakes (over 8 ha); floodplain lakes 
  5. Permanent and seasonal, brackish, saline or alkaline lakes, flats and marshes 
  6. Shrubs swamps; shrub-dominated freshwater marsh 
  7. Freshwater swamp forest; seasonally flooded forest, wooded swamps; on inorganic soils 
One of the very important value of these inland wetlands is as important resource on providing freshwater for the wildlife inside the Park.


In the peak of rainy season, more than 25 % (from 125.631,3 hectares total size) of Way Kambas National Park are flooded and covered by fresh water. But during the dry season, more than 60 % of the wetlands are totally dry. This condition should be well monitored and well studied to give a proper management action regarding the fresh water availability for the wildlife, including Sumatran Elephant. Fresh water fluctuation also will effecting on wildlife movement, and distribution. Further, fresh water availability could determine wildlife survival on Way Kambas National Park.

1.  Water Quantity
Water Quantity observation derived from the current water body size, by the time we conduct the observation. Wide and depth of current water on the wetland are measured. Water body cover, and condition are described. Wetland that still has enough fresh water with a good quality ( good for the wildlife), during the driest month of the year, should be consider as essential wetland habitat.

2.  Water Quality
Water quality can be observed by physical, chemical or biological measurement. In this project, we observe the water quality mainly by measuring pH and salinity of the water sample (chemical observation). We also measuring some wetlands for their turbidity (physical observation), with the using of secchi disk.

In this activity, we also record general habitat condition, flora, fauna, and any habitat disturbance.

Specific wetland condition data is not yet available in Way Kambas National Park. Their actual condition, and their year to year fluctuation/development, should be well monitored to gave a proper management recomendation, as wetland function is essential.

Article and photos by Dicky T. Sutanto



SURVEY LAHAN BASAH

Lahan basah memiliki peran penting dalam kestabilan ekosistem, keragaman satwa liar, kontrol hidrologi dan pasokan sumber daya alam. Namun, keberadaan lahan basah terkadang kurang dianggap serius karena terbatasnya studi dan pengetahuan tentang nilai penting lahan basah. Selain lahan basah laut dan pesisir, Taman Nasional Way Kambas juga mempunyai setidaknya 7 jenis lahan basah perairan pedalaman:


  1. Sungai dan aliran air permanen
  2. Sungai dan aliran air musiman dan tidak menentu
  3. Genangan atau luapan air di bantaran sungai, termasuk sungai flat, banjir lembah sungai, banjir musiman padang rumput, savana dan padang kelapa
  4. Danau air tawar musiman (lebih dari 8 hektar); banjir bantaran danau
  5. Danau payau; asin atau alkali, flat dan rawa-rawa, tetap dan musiman
  6. Rawa semak; rawa air tawar yang didominasi semak
  7. Hutan rawa air tawar; hutan banjir musiman, rawa berkayu, di tanah inorganik


Salah satu nilai yang sangat penting dari lahan basah pedalaman adalah sebagai sumber penting dalam penyediaan air tawar untuk satwa liar di dalam kawasan.

Pada puncak musim hujan, lebih dari 25% (dari 125.631 hektar total ukuran) Taman Nasional Way Kambas digenangi dan ditutupi oleh air tawar. Tetapi selama musim kemarau, lebih dari 60% lahan basah benar-benar kering. Kondisi ini harus dipantau seksama dan dipelajari dengan baik untuk menyediakan aksi manajemen yang tepat mengenai ketersediaan air tawar untuk satwaliar, termasuk gajah Sumatera. Fluktuasi air tawar juga akan mempengaruhi gerakan dan distribusi satwaliar.

Selanjutnya, ketersediaan air tawar dapat menentukan keberlangsungan hidup satwaliar di Taman Nasional Way Kambas.

1.  Kuantitas Air
Pengamatan kuantitas air yaitu dengan mengukur badan air terbaru saat sedang melakukan pengamatan. Lebar dan kedalaman air pada lahan basah diukur, juga pelindung badan air dan kondisi dideskripsikan. Lahan basah yang masih memiliki air segar yang cukup dengan kualitas yang baik (untuk satwa liar), selama bulan terkering sepanjang tahun ini, harus dipertimbangkan sebagai habitat lahan basah yang penting.

2.  Kualitas Air

Kualitas air dapat diamati dengan pengukuran fisik, kimia atau biologi. Dalam proyek ini, kami mengamati kualitas air terutama dengan mengukur pH dan salinitas dari sampel air (observasi kimia). Kami juga mengukur kekeruhan dari beberapa lahan basah (pengamatan fisik) dengan menggunakan Secchi Disk.

Dalam kegiatan ini, kami juga mencatat kondisi habitat umum, flora, fauna, dan setiap gangguan habitat. 

Data spesifik mengenai kondisi lahan basah belum tersedia di Taman Nasional Way Kambas. Kondisi aktual dan fluktuasi/perkembangan lahan basah tiap tahunnya harus dipantau untuk memberikan saran manajemen yang tepat, mengingat fungsi lahan basah sangat penting.


Artikel dan foto oleh Dicky T. Sutanto.



Posted in ,

0 komentar :

Post a Comment

Berikan saran atau kritik yang membangun untuk website ini
Terimakasih