Awal Januari 2020 merupakan suatu hari yang sangat membahagiakan bagi saya karena saya diberikan kesempatan oleh Pundi Sumatera untuk dapat mengikuti kegiatan magang dalam program TFCA Wildlife Warrior. Saya mendapatkan lokasi penempatan magang di salah satu mitra TFCA-Sumatera yang bernama ALeRT (Aliansi Lestari Rimba Terpadu). Sebelumnya saya dan teman saya sempat merasa takut dan canggung saat pertama kali tiba di kantor ALeRT, tetapi saya sangat bersyukur karena kami disambut baik oleh staff ALeRT. Orang-orang yang berada di ALeRT sangat friendly, dan welcome dengan kehadiran kami.
Selama saya menjalani kegiatan magang disini, banyak sekali kegiatan yang saya ikuti salah satunya adalah program kerja ALeRT di bidang ekowisata. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim ekowisata ini adalah Uji Coba Wisata Minat Khusus di Taman Nasional Way Kambas yang diselenggarakan oleh Konsorsium Unila-ALeRT pada tanggal 31 Januari-3 Februari 2020
Banyak rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dan dipersiapkan sebelum kegiatan ini berjalan salah satunya yaitu melakukan koordinasi dengan tim ekowisata dan pemandu wisata melalui rapat fiksasi Kegiatan Uji Coba Paket Wisata Minat Khusus di Rumah Konservasi, Dusun Margahayu. Selesai rapat fiksasi, saya bersama dengan yang lain menuju ke Homestay untuk melakukan pengecekan homestay untuk peserta selama kegiatan ini berlangsung. Malam harinya, saya ikut menyiapkan semua daftar nama peserta yag hadir, waktu kedatangan, pembagian homestay, berita acara, dan melakukan konfirmasi kehadiran dan kesediaan peserta.
Tanggal 31 Januari 2020, hari pertama kegiatan uji coba ini adalah registrasi peserta dan briefing (Gambar 1). Peserta yang hadir pada hari pertama kegiatan berjumlah 13 orang dan pemandu berjumlah 12 orang. Peserta yang datang dengan menggunakan kendaraan umum dijemput oleh pemandu yang bertanggung jawab menjemput peserta di pasar Tridatu, kemudian membawa peserta untuk berkumpul pada metting point yang telah ditentukan sebelumnya yaitu Homestay Bela (Labuhan Ratu IX). Setelah semua peserta berkumpul, masing-masing pemandu yang telah ditunjuk untuk mendampingi peserta mengantarkan peserta ke masing-masing homestay yang telah disediakan.
Pada hari kedua, saya melakukan kunjungan ke Elephant Response Unit (ERU) Margahayu (Gambar 2), Reforestasi Bambangan dan Pusat Latihan Gajah.
Aktivitas yang kami lakukan di ERU Margahayu adalah mendengarkan pemaparan tentang sejarah terbentuknya ERU, diskusi bersama dengan Tim ERU yang biasa menangani konflik antara gajah dengan manusia. Di ERU, kami berkesempatan bertemu dengan salah satu gajah ERU bernama Rendi dan kemudian para peserta ikut memandikan dan memberikan makan gajah (Gambar 3).
Selanjutnya kami melakukan kunjungan ke Reforestasi Bambangan (Gambar 4). Di areal reforestasi tersebut kami melakukan penanaman 30 bibit pohon (Gambar 5). Jenis bibit yang ditanam diantaranya adalah ketapang (Terminalia cattapa), medang (Cinnamomum sp), jambon (Neolamarckia cadamba), sirsak (Annona muricata), salam (Syzygium polyanthum), dan lamtoro (Leucaena leucocephala).
Hari ketiga, kami melanjutkan uji coba paket wisata birdwatching yang dilakukan disepanjang jalur Way Kanan (Gambar 8). Kegiatan dimulai sejak pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Hal ini dikarenakan waktu ideal untuk melakukan Birdwatching adalah pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 atau sore hari sekitar pukul 15.00-17.00 dimana pada waktu-waktu tersebut burung-burung sedang dalam keadaan aktif mencari makan. Selama melakukan kegiatan birdwatching, terdapat beberapa jenis burung yang kami temui seperti burung pelatuk merah (Banded woodpecker), burung cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps), burung cinenen merah (Orthotomus sericeus), burung srigunting hitam (Black drongo), paok panca warna (Javan banded pitta), burung malkoha (Phaenicophaeus) dan Tupai tiga warna (Callosciurus prevostii).
Selesai melakukan birdwatching, kegiatan dilanjutkan ke paket wisata susur sungai Way Kanan sekaligus pengamatan satwa liar. Kegiatannya dimulai dari dermaga Way Kanan hingga daerah yang disebut Kalibiru. Terdapat beberapa satwa yang kami temui seperti buaya muara (Crocodylus porosus) (Gambar 9),
serta jenis-jenis burung seperti Sriti (Collocalia esculenta), Cekakak sungai (Todiramphus chloris), Pelatuk sayap merah (Picus puniceus), kokoan laut (Butorides sriatus) (Gambar 10), elang ikan kepala kelabu (Ichtyophaga ichtyaetus) (Gambar 11) , Cangak laut (Ardea sumatrana) (Gambar 12).
Selama 4 hari terlibat dalam kegiatan ini, saya merasa kegiatan ini memberikan pengalaman dan juga kesan yang baik. Selama kegiatan, saya banyak belajar bagaimana menghadapi orang-orang dengan berbagai karakteristik, banyak belajar tentang birdwatching dan pengamatan satwa liar. Hal yang paling berkesan adalah ketika saya mengikuti kegiatan susur sungai way kanan. Saya dapat berjumpa dengan ayam hutan (Galus galus) ketika perjalanan menuju dermaga Way Kanan (Gambar 13) dan semua excited ketika berjumpa langsung dengan buaya muara sepanjang 4-5 meter dan berbagai jenis burung yang ada di sepanjang sungai yang disusuri.
Harapan saya sebagai seseorang yang pernah ikut terlibat dalam kegiatan ini adalah kedepannya bisa diselenggarakan lagi kegiatan wisata minat khusus ini dengan diikuti oleh peserta yang terpilih dan lebih berkompeten di bidangnya sehingga akan lebih banyak masukan yang membangun untuk kemajuan ekowisata di Taman Nasional Way Kambas.
0 komentar :
Post a Comment
Berikan saran atau kritik yang membangun untuk website ini
Terimakasih